Archery Competition

:

Khayla, si “Archery-girl” yang mengikuti sunnah Rasullullah

Dalam perjalanan sejarah, memanah mengalami perubahan fungsi.
Sejak 5000 tahun SM, panah digunakan manusia untuk berburu hewan sebagai makanan.
Kemudian panah berkembang menjadi senjata dalam pertempuran pada sekitar abad ke-16. Pada awal zaman pertengahan bangsa Inggris dan Spanyol menjadikan panah sebagai alat tempur/perang yang kemudian berkembang pesat di Asia dan digunakan untuk seni beladiri.

Di Indonesia sendiri, memanah sudah menjadi bagian dari budaya sejak dulu.
Suku Dayak dan Papua menggunakan panah sebagai alat berburu dan alat berperang.

Pada perkembangannya, atas ide Raja Charles II dari Inggris (1676), memanah kemudian menjadi salah satu cabang olahraga yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain.

Kini, Memanah merupakan salah satu olahraga favorit, bukan di Indonesia saja tetapi di dunia.

Memanah bukan hanya dilakukan sebagai hobi ataupun salah satu kegiatan olahraga saja melainkan memanah juga merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW bagi kaum muslim.

Seperti dikutip dari hadist riwayat Ahmad yang berbunyi,

“Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.”

Memanah merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasullullah SAW karena memiliki banyak manfaat, di antaranya:

Melatih fokus, untuk menargetkan titik yang dituju, kosentrasi menjadi sangat penting.

Melatih kesabaran, untuk mencapai target dan kosentrasi yang baik diperlukan waktu dan tidak terburu-buru.

Menambah kecerdasan, yaitu pada saat berkosentrasi, seluruh pikiran fokus untuk tujuan yang akan dicapai.

Menjadikan mental yang sehat karena olahraga ini menyenangkan dan bisa melepas otot-otot yang tegang.
Berbagai manfaat tersebut menjadikan olahraga memanah kembali populer belakangan ini.

Khayla, siswi SD Islam Dwi Matra yang memilih olahraga panahan menjadi hobi dan kegiatan favoritnya. Ia mulai berlatih olahraga memanah sejak 4 bulan yang lalu dengan tujuan awal karena ingin berlatih agar fokus, belajar bersaing secara positif dan bersikap sportif dengan menerima kekalahan jika nanti kalah bersaing.

Menurut Khayla, olahraga ini selain menyenangkan, juga terlihat keren dan seru ketika melakukannya.

Alhamdulillah, buah latihan yang konsisten dan tak kenal lelah menjadikan Khayla sebagai pemenang kedua di lomba Bantalan Panahan 10 M.

Selamat, Khayla. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kesuksesanmu.

ABOUT US

Dwi Matra berarti dua matra atau dua dimensi, Dunia dan Akherat. Pesan yang ingin disampaikan para pendiri SD Islam Dwi Matra, bahwa kelak SD Islam Dwi Matra dapat mencetak generasi-generasi yang sukses Dunia dan Akherat. Oleh karena nya bukan hanya tujuan keberhasilan di dunia yang diutamakan namun juga tujuan keberhasilan di akherat sebagai tujuan akhir kehdiupan. Siswa diberikan bekal akademik dan bekal pendidikan agama Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW berdasarkan Alquran dan Hadist.

CONTACT US

    0217506152

    sddwimatra@gmail.com

    SD Islam Dwi Matra

Jl. MPR III No. 30 A, Cilandak Barat, Kec Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Prov D.K.I. Jakarta

TAKE A JOURNEY WITH US